Urinary System

From Wikipedia, the free encyclopedia
The urinary system (also called excretory system or the daniel kaz system) is the organ system that produces, stores, and eliminates urine. In humans it includes two kidneys, two ureters, the bladder, the urethra, and two sphincter muscles.

22 responses to “Urinary System

  1. NAMA : NONI SETIA RINI
    NIM : 09S10080
    PRODI: S1 GIZI

    GINJAL

    Ginjal berbentuk seperti kacang dan kira-kira sebesar kepalan tangan kita. Mereka sangat penting dan dipasangkan organ. Fungsi utama mereka adalah untuk menghasilkan urin, itulah sebabnya mereka adalah bagian dari sistem urin. Namun, mereka memiliki beberapa fungsi sekunder berkaitan dengan fungsi homeostati
    Dalam memproduksi urin, ginjal mengekskresikan limbah seperti urea dan amonium; ginjal juga bertanggung jawab atas penyerapan ulang glukosa dan asam amino. Ini termasuk pengaturan beberapa elektrolit, keseimbangan asam-basa, dan yang paling penting tekanan darah. Akhirnya, ginjal penting dalam produksi hormon seperti vitamin D, renin dan eritropoietin.
    Ginjal terletak di kedua sisi tubuh di bawah tulang rusuk. Mereka terhubung ke bagian lain dari tubuh sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengumpulkan air seni, dan sehingga mereka adalah organ-organ penting. Hubungan mereka dengan sistem saluran kemih sangat diperlukan untuk berfungsinya tubuh. Ginjal membantu dalam banyak cara untuk menghilangkan racun dari tubuh, dan untuk menyelesaikan masalah seperti infeksi saluran kencing. Jadi, mereka adalah salah satu organ terpenting tubuh.

  2. HANAN
    S1. GIZI
    09S10086

    Proses-proses di dalam Ginjal

    Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
    1. Penyaringan (filtrasi)
    Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
    Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garamgaram lainnya.
    2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
    Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.
    Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.
    Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.
    Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
    3. Augmentasi
    Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin.

  3. M.RASYID RIDHA

    NAMA : M. RASYID RIDHA
    NIM : 09S10066
    PRODI : S1 GIZI

    Ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis).

    1. Kulit Ginjal (Korteks)
    Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang disebut nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler – kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bownman disebut badan malphigi

    Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai bownman. Zat – zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat – zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.

    2. Sumsum Ginjal (Medula)
    Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris – garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses.

    3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
    Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).

  4. Hernida arisanti

    Nama: HERNIDA ARISANTI
    Prodi: S1 GIZI
    Nim: 09S10064

    Kandung Kemih Neurogenik
    DEFINISI
    Kandung Kemih Neurogenik (Neurogenic Bladder) adalah hilangnya fungsi kandung kemih yang normal akibat kerusakan pada sebagian sistem sarafnya.
    PENYEBAB
    Neurogenic bladder bisa terjadi akibat:
    • Penyakit
    • Cedera
    • Cacat bawaan pada otak, medula spinalis atau saraf yang menuju ke kandung kemih, saraf yang keluar dari kandung kemih maupun keduanya.

    Suatu kandung kemih neurogenik bisa kurang aktif, dimana kandung kemih tidak mampu berkontraksi dan tidak mampu menjalankan pengosongan kandung kemih dengan baik; atau menjadi terlalu aktif (spastik) dan melakukan pengosongan berdasarkan refleks yang tak terkendali.

    Kandung kemih yang kurang aktif biasanya terjadi akibat gangguan pada saraf lokal yang mempersarafi kandung kemih.
    Penyebab tersering adalah cacat bawaan pada medula spinalis (misalnya spina bifida ataumielomeningokel).

    Suatu kandung kemih yang terlalu aktif biasanya terjadi akibat adanya gangguan pada pengendalian kandung kemih yang normal oleh medula spinalis dan otak.
    Penyebabnya adalah cedera atau suatu penyakit, misalnya sklerosis multipel pada medula spinalis yang juga menyebabkan kelumpuhan tungkai (paraplegia) atau kelumpuhan tungkai dan lengan (kuadripelegia). Cedera ini seringkali pada awalnya menyebabkan kandung kemih menjadi kaku selama beberapa hari, minggu atau bulan (fase syok). Selanjutnya kandung kemih menjadi overaktif dan melakukan pengosongan yang tak terkendali.
    GEJALA
    Gejalanya bervariasi berdasarkan apakah kandung kemih menjadi kurang aktif atau overaktif.

    Suatu kandung kemih yang kurang aktif biasanya tidak kosong dan meregang sampai menjadi sangat besar. Pembesaran ini biasanya tidak menimbulkan nyeri karena peregangan terjadi secara perlahan dan karena kandung kemih memiliki sedikit saraf atau tidak memiliki saraf lokal.
    Pada beberapa kasus, kandung kemih tetap besar tetapi secara terus menerus menyebabkan kebocoran sejumlah air kemih.

    Sering terjadi infeksi kandung kemih karena sisa air kemih di dalam kandung kemih memungkinkan pertumbuhan bakteri.
    Bisa terbentuk batu kandung kemih, terutama pada penderita yang mengalami infeksi kandung kemih menahun yang memerlukan bantuan kateter terus menerus.
    Gejala dari infeksi kandung kemih bervariasi, tergantung kepada jumlah saraf yang masih berfungsi.

    Suatu kandung kemih yang overaktif bisa melakukan pengisian dan pengosongan tanpa kendali karena berkontraksi dan mengendur tanpa disadari.

    Pada kandung kemih yang kurang aktif dan yang overaktif, tekanan dan arus balik air kemih dari kandung kemih ke ureter bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
    Pada penderita yang mengalami cedera medula spinalis, kontraksi dan pengenduran kandung kemih tidak terkoordinasi, sehingga tekanan di dalam kandung kemih tetap tinggi dan ginjal tidak dapat mengalirkan air kemih.
    DIAGNOSA
    Kandung kemih yang membesar bisa diketahui pada pemeriksaan perut bagian bawah.

    Urografi intravena, sistografi maupun uretrografi dilakukan untuk memperkuat diagnosis.
    Pemeriksaan tersebut bisa menunjukkan ukuran ureter dan kandung kemih, batu ginjal, kerusakan ginjal dan fungsi ginjal.

    Bisa juga dilakukan pemeriksaan USG atau sistoskopi.

    Dengan memasukkan kateter melalui uretra bisa diketahui jumlah air kemih yang tersisa.
    Untuk mengukura tekanan di dalam kandung kemih dan uretra bisa dilakukan dengan cara menghubungkan katetera dengan suatu alat pengukur (sistometografi).
    PENGOBATAN
    Kandung kemih yang kurang aktif

    Jika penyebabnya adalah cedera saraf, maka dipasang kateter melalui uretra untuk mengosongkan kandung kemih, baik secara berkesinambungan maupun untuk sementara waktu.
    Kateter dipasang sesegera mungkin agar otot kandung kemih tidak mengalami kerusakan karena peregangan yang berlebihan dan untuk mencegah infeksi kandung kemih.

    Pemasangan kateter secara permanen lebih sedikit menimbulkan masalah pada wanita dibandingkan dengan pria.
    Pada pria, kateter bisa menyebabkan peradangan uretra dan jaringan di sekitarnya.

    Kandung kemih overaktif

    Jika kejang pada saluran keluar kandung kemih menyebabkan pengosongan yang tidak sempurna, maka bisa dipasang kateter.

    Pada pria lumpuh yang tidak dapat memasang kateternya sendiri, dilakukan pemotongansfingter (otot seperti cincin yang melingkari lubang) di saluran keluar kandung kemih sehingga proses pengosongan bisa terus berlangsung dan dipasang penampung air kemih.

    Bisa diberikan rangsangan listrik pada kandung kemih, saraf yang mengendalikan kandung kemih atau medula spinalis; supaya kandung kemih berkontraksi. Tetapi hal ini masih dalam taraf percobaan.

    Pemberian obat-obatan bisa memperbaiki fungsi penampungan air kemih oleh kandung kemih.
    Pengendalian kandung kemih overaktif biasanya bisa diperbaiki dengan obat yang mengendurkan kandung kemih, seperti obat anticholinergik.
    Tetapi obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa mulut kering dan sembelit.

    Kadang dilakukan pembedahan untuk mengalirkan air kemih ke suatu lubang eksternal (ostomi) yang dibuat di dinding perut atau untuk menambah ukuran kandung kemih.
    Air kemih dari ginjal dialirkan ke permukaan tubuh dengan mengambil sebagian kecil usus halus, yang dihubungkan dengan ureter dan disambungkan ke ostomi; air kemih dikumpulkan dalam suatu kantung. Prosedur ini disebut ileal loop.

    Penambahan ukuran kandung kemih dilakukan dengan menggunakan sebagian usus dalam suatu prosedur yang disebut sistoplasti augmentasi disertai pemasangan kateter oleh penderita sendiri.
    Sebagai contoh, sautau hubungan dibuat diantara kandung kemih dan lubang di kulit (verikostomi) sebagai tindakan sementara sampai anak cukup dewasa untuk menjalani pembedahan definitif.

    Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya batu ginjal.
    Dilakukan pengawasan ketat terhadap fungsi ginjal. Jika terjadi infeksi, segera diberikan antibiotik. Dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 6-8 gelas/hari.

  5. Samsul Arifin

    Nama: Samsul Arifin
    Nim: 09S10084
    Prodi:S1 Gizi
    SUSUNAN SISTEM URINARIA

    A. Ginjal :
    a. Letak dan tampilan:
    Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari ginjal wanita.

    b. Struktur Ginjal
    Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila renalis. Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus
    Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.
    Bagian Ginjal:
    1.Jaringan Ikat Pembungkus
    a. Fasta Renal ð Pembungkus terluar.
    b. Lemak Perirenal ð Jaringan adipose yang terbungkus Fasia Ginjal.
    c. Kapsul Fibrosa ð Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.
    2.Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.
    3.Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk mangkok.
    4.Papilla renalis adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.
    5.Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
    6.Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
    7.Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal,
    a. Medula terdiri dari piramida ginjal dan papila.
    b. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah Nefron.
    8.Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
    9.Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

    c. Fungsi Ginjal terdiri dari :
    1. Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.
    2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
    4. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
    5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
    6. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
    7. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
    8. Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
    9. Pengatur produksi Sel Darah Merah.
    10. Pengatur tekanan darah
    Peredaran darah ginjal :
    Aorta abdominalis → ginjal

    Arteria renalis
    ↓ Arteri arkuata
    ↓ ↑
    Arteria interlobaris → glomerulus → simpai bowmen → vena renalis → vena kava inferior
    Persarafan ginjal : Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis (vasomotor).

    B. STRUKTUR NEFRON
    1. Glomerulus ð gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul Epitel berdinding ganda disebut “Kapsul Bowman”.
    a. Lapisan Viseral
    – Pedikel (kaki kecil).
    – Filtration Slits (pori-pori dari celah).
    – Barier Filtrasi Glomerular terdiri dari : Endotelium Kapiler, Membran Dasar, Filtration Slits.
    b. Lapisan Parietal.
    2. Tubulus Kontortus Proksimal ð terdapat sel-sel epitel kuboit yang kaya akan mikrovilus.
    3. Tubulus Kontroktus Distal ð membentuk segmen terakhir Nefron.
    4. Tubulus dan Duktus Pengumpul ð Tubulus ini akan mengalir ke sejumlah Tubulus Kontrortus Distal membentuk Duktus Pengumpul besar yang lurus.
    5. Apparatus jukstaglomerular ð berdekatan atau dekat dengan glomerulus ginjal.

    Suplai Darah:
    – Arteri Renalis ð Percabangan Aorta Abdomen yang mensuplai masing-masing ginjal dan masuk ke Hilus melalui cabang Anterior dan Posterior.
    – Cabang Anterior dan Posterior Arteri Renalis membentuk Arteri-arteri Interiobaris yang mengalir diantara Piramida Ginjal.
    – Arteri Arkuarta ð Berasal dari Arteri Interlobaris pada area pertemuan antara Korteks dan Medula.
    – Arteri Interlobaris ð Merupakan percabangan arteri arkuarta di sudut kanan dan melewati Korteks.
    – Arteriol Aferen ð Berasal dari Arteri Interlobaris yang membentuk Glomerulus.
    – Kapiler Peritubular ð Yang mengelilingi Tubulus Proksimal dan Distal untuk memberi Nutrien pada Tubulus.
    – Kapiler Peritubuler mengalir kedalam Vena Korteks yang kemudian membentuk Vena Interlobaris.

    C. URETER
    Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
    Lapisan dinding ureter terdiri dari :
    a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
    b. Lapisan tengah lapisan otot polos
    c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

    D. VESIKA URINARIA (Kandung Kemih)
    Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
    Bagian vesika urinaria terdiri dari :
    a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
    b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
    c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
    Keterangan :
    Urakhus : Saluran pada janin yang menghubungkan kandung kemih dengan alantois, yang menetap selama hidup dengan tali (ligamentum umbilikalis medianum).
    Ujung potongan peritoneum : Ujung potongan membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis
    (parietal) dan melapisi visera (visceral), kedua lapisan tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum.
    Kelenjar prostate : Kelenjar yang mengelilingi leher kandung kemih dan uretra pada laki-laki ; prostate turun membentuk secret cairan seminalis.
    Kelenjar bulbouretral : Berkaitan dengan bulbus urethrae (bulbus penis) ; bulbus : sebuah massa bundar atau pembesaran (bulbus).
    Uretra prostatik : Saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
    Trigone : Daerah segitiga.
    Ureter : Saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
    Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan :
    a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
    b. Lapisan otot (tunika muskularis)
    c. Tunika submukosa
    d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)
    Peredaran darah vesika urinaria :
    Umbilikalis distal → arteri vesikalis superior
    Vena → anyaman
    Pembuluh limfe → duktus limfatikus (sepanjang arteri umbilikalis)
    Persarafan vesika urinaria : Diatur oleh torako lumbal dan cranial dari system persarafan otonom.

    E. URETRA
    Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
    Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi.
    Uretra pada pria terdiri dari :
    a. Uretra prostatia
    b. Uretra membranosa
    c. Uretra kavernosa
    Lapisan uretra pria terdiri dari :
    a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
    b. Lapisan submukosa
    Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh.

    Lapisan uretra wanita terdiri dari :
    a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
    b. Lapisan spongeosa
    c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)

  6. Nama : IRMA JAYANTI
    Nim : 09S10067
    Prodi : S1 GIZI
    URETRA
    Uretra pada wanita
    Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
    Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
    Uretra pada pria
    Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
    Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:
    • pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
    • pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.
    • pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
    • pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.

  7. PRATNA SUSANTI

    NAMA: Pratna susanti
    NIM : 09S10071
    PRODI: SI GIZI
    GINJAL
    Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
    Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
    Fungsi homeostasis ginjal
    1. Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
    2. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
    3. Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
    4. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

  8. Nama : JUNI FANDILA
    Nim : 09S10081
    Prodi : S1 GIZI
    URETER
    Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
    Lapisan dinding ureter terdiri dari :
    a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
    b. Lapisan tengah lapisan otot polos
    c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

  9. OKLIVIA LIBRI

    OKLIVIA LIBRI
    09S10073
    S1 GIZI

    URETER
    Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
    Lapisan dinding ureter terdiri dari :
    a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
    b. Lapisan tengah lapisan otot polos
    c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

  10. WELLY RAKHMAN

    NAMA : WELLY RAKHMAN
    N.I.M : 09S10065
    PRODI : S1GIZI

    URIN
    Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

    Komposisi
    Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
    Fungsi
    Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.
    Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang “kotor”. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril.
    Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.
    Kegunaan lain
    Dukun Aztec menggunakan urin untuk membasuh luka luar sebagai pencegah infeksi dan diminum untuk meredakan sakit lambung dan usus.Bangsa Romawi kuno menggunakan urin sebagai pemutih pakaian. Di Siberia, orang Kroyak meminum urin orang yang telah mengkonsumsi fly agaric (sejenis jamur beracun yang menyebabkan halusinasi bahkan kematian) atau sejenisnya untuk berkomunikasi dengan roh halus.
    Dahulu di Jepang, urin dijual untuk dibuat menjadi pupuk.
    Penggunaan urin sebagai obat telah dilakukan oleh banyak orang, diantara mereka adalah Mohandas Gandhi, Jim Morrison, dan Steve McQueen.
    Sejarah
    Warna kuning keemasan dalam urin pernah dianggap berasal dari emas. Para ahli kimia menghabiskan banyak waktu untuk mengekstrak emas dari urin yang akhirnya justru menghasilkan white phosporous, yang ditemukan oleh ahli kimia Jerman, Hennig Brand di tahun 1669 ketika ia sedang mendistilasi urin yang difermentasikan. Pada tahun 1773, ahli kimia Perancis, Hilaire Rouelle, menemukan urea ketika ia mendidihkan urin hingga kering.

    .

  11. mijdefi pauzi

    MIJDEFI PAUZI : 09S10069
    PRODI : GIZI
    Vesika urinaria
    • Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi), terletak di belakang pubis di dalam kavitas pelvis. Kapasitas maksimum vesika urinaria adalah 500 ml.
    • Vesika urinaria yang kosong berbentuk pyramid, memiliki apex, basis dan sebuah facies superior serta dua buah facies inferolateralis.
    • Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
    • Dinding kandung kemih terdiri dari:
    • 1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
    • 2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
    • 3. Tunika submukosa.
    • 4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

  12. NAMA; M.SYARKAWI
    NIM; 09S10075
    PRODI; S1 GIZI
    Vesika Urinaria (Vesica Urinaria)
    Kantong air seni merupakan kantong penampung urine dari kedua belah ginjal Urine ditampung kemudian untuk dibuang secara periodik.
    Bangun histologi : Mukosa memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri dari 5-10 lapis sel pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) terdiri atas 3-4 lapis sel. Propria mukosa terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limphonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa.
    Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri dari jaringan ikat yang lebih longgar. Tunika muskularis cukup tebal terdiri dari lapis longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak seolah-olah saling menjalin. Berkas-berkas otot polos di daerah trigonum vesicae membentuk bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut m.sphincter internus.
    Lapis luar adalah serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf
    4. Uretra (Urethra)
    Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh. Pada hewan jantan akan mengikuti penis, sedangkan pada hewan betina akan mengikuti vestibulum.
    Systema Urinaria pada Unggas
    Beberapa perbedaan dengan mammalia tampak jelas adanya antara lain :
    – Bentuk ginjal yang agak komplek, terdiri dari 3-4 lobus
    – Tidak memiliki vesica urinaria dan urethra jadi urine dari ureter langsung masuk kloaka (urodeum)
    – Urine yang dihasilkan agak kental, sednagkan pada mamalia lebih bersifat cair.
    Pada ayam terdapat sepasang ginjal multilober erat hubungannya dengan cillumna vertebralis dan ilia, terletak kaudal dari paru-paru. Warnanya kecoklatan dan konsistensinya lunak sehingga mudah rusak pada proses pengeluaran dari tempatnya.
    Ginjal
    Bagian paling luar adalah kapsula, serabut halus keluar dari kapsula menyisip parenkhim ginjal bersama pembuluh darah. Renal tubulus dianggap identik dengan nefron pada mamalia. Terdiri dari :
    a. Korpuskuli renalis dengan glomeruli relatif lebih kecil dari mamalia.
    b. Tubuli kontorti proksimalis, berepithel kubis dengan brush border, inti ditengah dan sitoplasma berbutir halus, diduga butir-butir urat.
    c. Jerat henle memiliki epithel sama, hanya berbeda dalam brush border, jerat henle tidak memiliki brush border, tetapi pada sitoplasma terdapat vakuola.
    d. Tubuli konturti distalis memiliki lumen lebih luas, epithelnya lebih pucat dan berbentuk kubis.
    Alat penyalur mulai dari duktuli koligentes dengan epithel kubis, terus ke duktus Bellini dan akhirnya masuk ureter.
    Ureter
    Selaput lendir ureter membentuk lipatan memanjang (longitudinal) dengan epithel banyak baris. Pada tunika propria sebagaimana pada bangsa burung banyak ditemukan lymphosit.
    Tunika muskularis terdiri atas otot polos, lapis terluar adalah adventitia. Ureter sebelum memasuki ginjal bercabang-cabang menuju masing-masing lobus. Ureter sebenarnya pendek dan lurus, bermuara kedalam uredeum medial dari duktus deferens pada hewan jantan, dan medial dari oviduktus pada hewan betina.

  13. nama;m.syarkawi
    nim; 09s10075
    prodi; s1 gizi
    1. Ginjal

    Pada umumnya ginjal ada sepasang (dua buah) yang terdapat di dalam rongga perut, mempunyai bentuk menyerupai kacang buncis dengan hilus renalis yakni tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter, mempunyai permukaan yang rata, kecuali pada sapi ginjalnya berlobus. Selubung ginjal (Ren) disebut kapsula ginjal, tersusun dari campuran jaringan konektif yakni serabut kolagen dan beberapa serabut elastis.

    Struktur histologis pada berbagai jenis hewan piara tidak sama, sehingga bentuk ginjal dibedakan menjadi:

    – Unilober atau unipiramidal: pada kelinci dan kucing mempunyai struktur histologis sama yakni tidak dijumpai adanya percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam pelvis renalis, dan duktus papilaris bermuara pada kalik. Pada kuda, domba, kambing, dan anjing terjadi peleburan dari beberapa lobus, sehingga terbentuk papila renalis tunggal yang tersusun longitudinal.

    – Multilober atau multipiramidal: bentuk ini dijumpai pada babi, sapi, dan kerbau. Lobus (piramid) dan papila renalis lebih dari satu jelas terlihat.

    Fungsi ginjal secara umum adalah:

    – Membuang sisa-sisa hasil metabolisme dengan cara menyaring dari darah berupa air seni (urin)

    – Mengatur kadar air, elektrolit tertentu serta bahan-bahan lain dari darah

    – Membuang bahan-bahan yang berlebihan atau tidak lagi dibutuhkan tubuh

    – Sebagai kelenjar endokrin (sel-sel jukstaglomeruli dan makula densa) yang mengatur hemodinamika serta tekanan darah dengan menghasilhan zat renin.

    Fungsi ginjal erat hubungannya dengan paru-paru dan kulit dalam mempertahankan volume dan komposisi darah terhadap zat-zat tertentu. Pada darah zat tersebut mempunyai nilai ambang yang konstan, dan bila melebihi nilai ambang, maka zat tersebut dibuang melalui ginjal, paru-paru, maupun kulit.

    Sinus renalis berisi :

    a. Pelvis renal, dibentuk oleh calyx mayor dna calyx minor. Pelvis ini merupakan bagian atas ureter yang melebar.

    b. Arteri, vena dan nervus.

    c. Lemak dengan jumlah sedikit dan tidak dijumpai jaringan konektif.

    Ginjal pada dasarnya dapat dibagi dua zone, yaitu : kortek (luar ) dan Medulla (dalam). Kortek meliputi daerah antara dasar malfigi pyramid yang juga disebut pyramid medulla hingga ke daerah kapsula ginjal. Daerah kortex antara pyramid-pyramid tadi membentuk suatu kolum disebut Kolum Bertini Ginjal. Pada potongan ginjal yang masih segar, daerah kortek terlihat bercak-bercak merah yang kecil (Petichie) yang sebenarnya merupakan kumpulan veskuler khusus yang terpotong, kumpulan ini dinamakan renal corpuscle atau badan malphigi. Kortek ginjal terutama terdiri atas nefron pada bagian glomerulus, tubulus Konvulatus proximalis, tubulus konvulatus distalis. Sedangkan pada daerah medulla dijumpai sebagian besar nefron pada bagian loop of Henle’s dan tubulus kolectivus. Tiap-tiap ginjal mempunyai 1-4 juta filtrasi yang fungsional dengan panjang antara 30-40 mm yang disebut nefron.

  14. dandy wahyudinata

    Nama; Dandy wahyudinata
    Nim; 09S10072
    Prodi; S1gizi

    Sirkulasi Darah
    Tiap-tiap ginjal menerima darah dari arteria renalis yang masuk melalui hilus dan bercabang-cabang membentuk arteria interlobularis yang terletak antara pyramid malpighi. Selanjutnya arteri ini bercabang lagi menjadi arteria arkuata dan bercabang lagi menjadi arteria interlobularis. Arteria Interlobularis bercabang lagi menjadi arteria afferent yang masuk ke glomerulus, selain itu ada juga arteria interlobularis melanjutkan diri menuju kapsula ginjal yang disebut arteria stelata.
    Setelah darah mengalami filtrasi, maka darah keluar melalui arteriola eferent gromeruli. Cabang-cabang arteriole eferent akan memberikan makanan untuk tubulus-tubulus dan daerah distal untuk korteks ginjal. Dari cabang-cabang arteriola eferent berstau lagi menjadi arteriola rekta, dari venula ini bersatu lagi menjadi vena interlobularis dan selanjutnya menjadi vena interlobularis yang akhirnya keluar ginjal melalui vena renalis. Pada manusia dengan berat badan ± 70 kg pada kedua buah ginjalnya dialiri darah sebanyak 1200 cc setiap menit

  15. ristiyanti rahayu

    NAMA : RISTIYANTI RAHAYU
    N.I.M : 09S10074
    PRODI : S1 GIZI

    Teknologi Pengobatan Gangguan Fungsi Ginjal

    Beberapa gangguan pengobatan dan kelainan fungsi ginjal sudah dapat diatasi dengan pengobatan, antara lain sebagai berikut.
    1) Penyakit karena infeksi (nefritis) dapat diberantas dengan antibiotic sesuai resep dokter.
    2) Diabetes meletus merupakan penyakit keturunan yang sulit disembuhkan. Penderita hendaknya mengatur diet ketat atas petunjuk dokter. Untuk menurunkan gila darah, dokter memberi suntikan insulin.
    Sejumlah penyakit mengakibatkan berkurangnya fungsi ginjal atau bahkan sampai mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal dan tidak dapat pulih. Alternatif bagi penderita ini adalah dengan memanfaatkan ”ginjal buatan” (mesin cuci darah atau mesin hemodealisis) yang prinsip kerjanya berdasarkan asas dialisis. Pada alat mesin cuci darah terdapat membran semipermeabel, yaitu membran selofan yang berfungsi memisahkan dua larutan sehingga memungkinkan molekul-molekul yang berukuran kecil dan ion-ion dapat melewatinyatetapi molekul yang berukuran besar, seperti protein, akan terhalang. Darah yang sebelumnya telah diberi zat anti penggumpal darah, yaitu heparin, akan melewati membran selofan, kemudian di sisi lain terdapat fluida penangas dalam komposisi yang tepat yang akan menyebabkan ion atau molekul khusus dapat dibuang (atau ditambahkan) pada darah sebagaimana diperlukan. Mesin hemodialisis ini sangat efektif untuk menolong penderita yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Biasanya penderita melakukan cuci darah setiap seminggu dua kali atau tergantung parah tidaknya gangguan ginjal yang dialaminya.
    Alternatif lain bagi penderita yang ginjalnya tidak berfungsi ialah dengan melakukan transplantasi atau cangkok ginjal. Untuk proses ini dibutuhkan gijal donor, selanjutnya ginjal donor tersebut akan ditempatkan di dalam rongga perut penderita. Ginjal baru tersebut akan menggantikan kerja ginjal asli penderita. Kelemahan cangkok ginjal ialah sulitnya mencari donor ginjal, selain itu ada kemungkinan tubuh penderita akan menolak kehadiran ginjal baru yang dicangkokkan karena ginjal baru tersebut dianggap sebagai benda asing bagi tubuh penderita. Salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penolakan oleh tubuh ialah ginjal yang dicangkokkan berasal dari keluarga penderita.

  16. NAMA : MINGGU LISA
    NIM : 09S10076
    PRODI : S1 GIZIA
    SISTEM URINARIA
    VESIKA URINARIA (Kandung Kemih)
    Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
    Bagian vesika urinaria terdiri dari :
    a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
    b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
    c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
    Keterangan :
    Urakhus : Saluran pada janin yang menghubungkan kandung kemih dengan alantois, yang menetap selama hidup dengan tali (ligamentum umbilikalis medianum).
    Ujung potongan peritoneum : Ujung potongan membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis
    (parietal) dan melapisi visera (visceral), kedua lapisan tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum.
    Kelenjar prostate : Kelenjar yang mengelilingi leher kandung kemih dan uretra pada laki-laki ; prostate turun membentuk secret cairan seminalis.
    Kelenjar bulbouretral : Berkaitan dengan bulbus urethrae (bulbus penis) ; bulbus : sebuah massa bundar atau pembesaran (bulbus).
    Uretra prostatik : Saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
    Trigone : Daerah segitiga.
    Ureter : Saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
    Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan :
    a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
    b. Lapisan otot (tunika muskularis)
    c. Tunika submukosa
    d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)
    Peredaran darah vesika urinaria :
    Umbilikalis distal → arteri vesikalis superior
    Vena → anyaman
    Pembuluh limfe → duktus limfatikus (sepanjang arteri umbilikalis)
    Persarafan vesika urinaria : Diatur oleh torako lumbal dan cranial dari system persarafan otonom.

    E. URETRA
    Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
    Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi.
    Uretra pada pria terdiri dari :
    a. Uretra prostatia
    b. Uretra membranosa
    c. Uretra kavernosa
    Lapisan uretra pria terdiri dari :
    a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
    b. Lapisan submukosa
    Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh.

  17. M. Hadi. S
    09S10077
    S-1 Gizi

    VESIKA URINARIA (Kandung Kemih)
    Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
    Bagian vesika urinaria terdiri dari :
    a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
    b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
    c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
    Keterangan :
    Urakhus : Saluran pada janin yang menghubungkan kandung kemih dengan alantois, yang menetap selama hidup dengan tali (ligamentum umbilikalis medianum).
    Ujung potongan peritoneum : Ujung potongan membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis
    (parietal) dan melapisi visera (visceral), kedua lapisan tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum.
    Kelenjar prostate : Kelenjar yang mengelilingi leher kandung kemih dan uretra pada laki-laki ; prostate turun membentuk secret cairan seminalis.
    Kelenjar bulbouretral : Berkaitan dengan bulbus urethrae (bulbus penis) ; bulbus : sebuah massa bundar atau pembesaran (bulbus).
    Uretra prostatik : Saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
    Trigone : Daerah segitiga.
    Ureter : Saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
    Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan :
    a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
    b. Lapisan otot (tunika muskularis)
    c. Tunika submukosa
    d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)
    Peredaran darah vesika urinaria :
    Umbilikalis distal → arteri vesikalis superior
    Vena → anyaman
    Pembuluh limfe → duktus limfatikus (sepanjang arteri umbilikalis)
    Persarafan vesika urinaria : Diatur oleh torako lumbal dan cranial dari system persarafan otonom.

  18. nama : Juni fandila
    nim : 09s10081
    prodi : S1 Gizi
    GINJAL
    Fungsi Ginjal :

    1.Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
    2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
    3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
    4.Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh
    5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
    6.Homeostasis Ginjal, mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah (Guyton, 1996 ).
    Mekanisme Pembentukan Urine
    Mekanisme terbentuknya urine
    1.Penyaringan ( Filtrasi )

    Filtrasi darah terjadi di glomerulus, dimana jaringan kapiler dengan struktur spesifik dibuat untuk menahan komonen selular dan medium-molekular-protein besar kedalam vascular system, menekan cairan yang identik dengan plasma di elektrolitnya dan komposisi air. Cairan ini disebut filtrate glomerular. Tumpukan glomerulus tersusun dari jaringan kapiler. Di mamalia, arteri renal terkirim dari arteriol afferent dan melanjut sebagai arteriol eferen yang meninggalkan glomrerulus. Tumpukan glomerulus dibungkus didalam lapisan sel epithelium yang disebut kapsula bowman. Area antara glomerulus dan kapsula bowman disebut bowman space dan merupakan bagian yang mengumpulkan filtrate glomerular, yang menyalurkan ke segmen pertama dari tubulus proksimal. Struktur kapiler glomerular terdiri atas 3 lapisan yaitu : endothelium capiler, membrane dasar, epiutelium visceral. Endothelium kapiler terdiri satu lapisan sel yang perpanjangan sitoplasmik yang ditembus oleh jendela atau fenestrate (Guyton.1996).

    Dinding kapiler glomerular membuat rintangan untuk pergerakan air dan solute menyebrangi kapiler glomerular. Tekanan hidrostatik darah didalam kapiler dan tekanan oncotik dari cairan di dalam bowman space merupakan kekuatn untuk proses filtrasi. Normalnya tekanan oncotik di bowman space tidak ada karena molekul protein yang medium-besar tidak tersaring. Rintangan untuk filtrasi ( filtration barrier ) bersifat selektiv permeable. Normalnya komponen seluler dan protein plasmatetap didalam darah, sedangkan air dan larutan akan bebas tersaring (Guyton.1996).

    Pada umunya molekul dengan raidus 4nm atau lebih tidak tersaring, sebaliknya molekul 2 nm atau kurang akan tersaring tanpa batasan. Bagaimanapun karakteristik juga mempengaruhi kemampuan dari komponen darah untuk menyebrangi filtrasi. Selain itu beban listirk (electric charged ) dari sretiap molekul juga mempengaruhi filtrasi. Kation ( positive ) lebih mudah tersaring dari pada anionBahan-bahan kecil yang dapat terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein (Guyton.1996).

    2. Penyerapan ( Absorsorbsi)

    Tubulus proksimal bertanggung jawab terhadap reabsorbsi bagian terbesar dari filtered solute. Kecepatan dan kemampuan reabsorbsi dan sekresi dari tubulus renal tiak sama. Pada umumnya pada tubulus proksimal bertanggung jawab untuk mereabsorbsi ultrafiltrate lebih luas dari tubulus yang lain. Paling tidak 60% kandungan yang tersaring di reabsorbsi sebelum cairan meninggalkan tubulus proksimal. Tubulus proksimal tersusun dan mempunyai hubungan dengan kapiler peritubular yang memfasilitasi pergherakan dari komponen cairan tubulus melalui 2 jalur : jalur transeluler dan jalur paraseluler. Jalur transeluler, kandungan ( substance ) dibawa oleh sel dari cairn tubulus melewati epical membrane plasma dan dilepaskan ke cairan interstisial dibagian darah dari sel, melewati basolateral membrane plasma (Sherwood, 2001).

    Jalur paraseluler, kandungan yang tereabsorbsi melewati jalur paraseluler bergerakdari vcairan tubulus menuju zonula ocludens yang merupakan struktur permeable yang mendempet sel tubulus proksimal satu daln lainnya. Paraselluler transport terjadi dari difusi pasif. Di tubulus proksimal terjadi transport Na melalui Na, K pump. Di kondisi optimal, Na, K, ATPase pump manekan tiga ion Na kedalam cairan interstisial dan mengeluarkan 2 ion K ke sel, sehingga konsentrasi Na di sel berkurang dan konsentrasi K di sel bertambah. Selanjutnya disebelah luar difusi K melalui canal K membuat sel polar. Jadi interior sel bersifat negative . pergerakan Na melewati sel apical difasilitasi spesifik transporters yang berada di membrane. Pergerakan Na melewati transporter ini berpasangan dengan larutan lainnya dalam satu pimpinan sebagai Na ( contransport ) atau berlawanan pimpinan ( countertransport ) (Sherwood, 2001).

    Substansi diangkut dari tubulus proksimal ke sel melalui mekanisme ini ( secondary active transport ) termasuk gluukosa, asam amino, fosfat, sulfat, dan organic anion. Pengambilan active substansi ini menambah konsentrasi intraseluler dan membuat substansi melewati membrane plasma basolateral dan kedarah melalui pasif atau difusi terfasilitasi. Reabsorbsi dari bikarbonat oleh tubulus proksimal juga di pengaruhi gradient Na (Sherwood, 2001)

    3. Penyerapan Kembali ( Reabsorbsi )

    Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrate dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali (Sherwood.2001).

    Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03′, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal (Sherwood.2001).

    4. Augmentasi

    Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin. Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat (Cuningham, 2002).

    Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian juga H2O dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut (Sherwood.2001).

    Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk urea. Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin.Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah (Sherwood.2001).

  19. NAMA : MINGGU LISA
    NIM : 09S10076
    PRODI : S1 GIZI

    SISTEM URINARIA

    VESIKA URINARIA (Kandung Kemih)
    Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
    Bagian vesika urinaria terdiri dari :
    a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
    b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
    c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
    Keterangan :
    Urakhus : Saluran pada janin yang menghubungkan kandung kemih dengan alantois, yang menetap selama hidup dengan tali (ligamentum umbilikalis medianum).
    Ujung potongan peritoneum : Ujung potongan membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis
    (parietal) dan melapisi visera (visceral), kedua lapisan tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum.
    Kelenjar prostate : Kelenjar yang mengelilingi leher kandung kemih dan uretra pada laki-laki ; prostate turun membentuk secret cairan seminalis.
    Kelenjar bulbouretral : Berkaitan dengan bulbus urethrae (bulbus penis) ; bulbus : sebuah massa bundar atau pembesaran (bulbus).
    Uretra prostatik : Saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
    Trigone : Daerah segitiga.
    Ureter : Saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
    Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan :
    a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
    b. Lapisan otot (tunika muskularis)
    c. Tunika submukosa
    d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)
    Peredaran darah vesika urinaria :
    Umbilikalis distal → arteri vesikalis superior
    Vena → anyaman
    Pembuluh limfe → duktus limfatikus (sepanjang arteri umbilikalis)
    Persarafan vesika urinaria : Diatur oleh torako lumbal dan cranial dari system persarafan otonom.

    E. URETRA
    Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
    Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi.
    Uretra pada pria terdiri dari :
    a. Uretra prostatia
    b. Uretra membranosa
    c. Uretra kavernosa
    Lapisan uretra pria terdiri dari :
    a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
    b. Lapisan submukosa
    Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh.

  20. Samsul Arifin

    Nama: Samsul Arifin
    Nim: 09S10084
    Prodi:S1 Gizi
    SUSUNAN URINARIA

    A. Ginjal :
    a. Letak dan tampilan:
    Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari ginjal wanita.

    b. Struktur Ginjal
    Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila renalis. Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus
    Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.
    Bagian Ginjal:
    1.Jaringan Ikat Pembungkus
    a. Fasta Renal ð Pembungkus terluar.
    b. Lemak Perirenal ð Jaringan adipose yang terbungkus Fasia Ginjal.
    c. Kapsul Fibrosa ð Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.
    2.Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.
    3.Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk mangkok.
    4.Papilla renalis adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.
    5.Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
    6.Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
    7.Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal,
    a. Medula terdiri dari piramida ginjal dan papila.
    b. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah Nefron.
    8.Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
    9.Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

    c. Fungsi Ginjal terdiri dari :
    1. Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.
    2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
    4. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
    5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
    6. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
    7. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
    8. Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
    9. Pengatur produksi Sel Darah Merah.
    10. Pengatur tekanan darah
    Peredaran darah ginjal :
    Aorta abdominalis → ginjal

    Arteria renalis
    ↓ Arteri arkuata
    ↓ ↑
    Arteria interlobaris → glomerulus → simpai bowmen → vena renalis → vena kava inferior
    Persarafan ginjal : Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis (vasomotor).

    B. STRUKTUR NEFRON
    1. Glomerulus ð gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul Epitel berdinding ganda disebut “Kapsul Bowman”.
    a. Lapisan Viseral
    – Pedikel (kaki kecil).
    – Filtration Slits (pori-pori dari celah).
    – Barier Filtrasi Glomerular terdiri dari : Endotelium Kapiler, Membran Dasar, Filtration Slits.
    b. Lapisan Parietal.
    2. Tubulus Kontortus Proksimal ð terdapat sel-sel epitel kuboit yang kaya akan mikrovilus.
    3. Tubulus Kontroktus Distal ð membentuk segmen terakhir Nefron.
    4. Tubulus dan Duktus Pengumpul ð Tubulus ini akan mengalir ke sejumlah Tubulus Kontrortus Distal membentuk Duktus Pengumpul besar yang lurus.
    5. Apparatus jukstaglomerular ð berdekatan atau dekat dengan glomerulus ginjal.

    Suplai Darah:
    – Arteri Renalis ð Percabangan Aorta Abdomen yang mensuplai masing-masing ginjal dan masuk ke Hilus melalui cabang Anterior dan Posterior.
    – Cabang Anterior dan Posterior Arteri Renalis membentuk Arteri-arteri Interiobaris yang mengalir diantara Piramida Ginjal.
    – Arteri Arkuarta ð Berasal dari Arteri Interlobaris pada area pertemuan antara Korteks dan Medula.
    – Arteri Interlobaris ð Merupakan percabangan arteri arkuarta di sudut kanan dan melewati Korteks.
    – Arteriol Aferen ð Berasal dari Arteri Interlobaris yang membentuk Glomerulus.
    – Kapiler Peritubular ð Yang mengelilingi Tubulus Proksimal dan Distal untuk memberi Nutrien pada Tubulus.
    – Kapiler Peritubuler mengalir kedalam Vena Korteks yang kemudian membentuk Vena Interlobaris.

    C. URETER
    Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
    Lapisan dinding ureter terdiri dari :
    a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
    b. Lapisan tengah lapisan otot polos
    c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

    D. VESIKA URINARIA (Kandung Kemih)
    Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
    Bagian vesika urinaria terdiri dari :
    a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
    b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
    c. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
    Keterangan :
    Urakhus : Saluran pada janin yang menghubungkan kandung kemih dengan alantois, yang menetap selama hidup dengan tali (ligamentum umbilikalis medianum).
    Ujung potongan peritoneum : Ujung potongan membrane serosa yang melapisi dinding rongga abdomen dan pelvis
    (parietal) dan melapisi visera (visceral), kedua lapisan tersebut menutupi ruang potensial, rongga peritoneum.
    Kelenjar prostate : Kelenjar yang mengelilingi leher kandung kemih dan uretra pada laki-laki ; prostate turun membentuk secret cairan seminalis.
    Kelenjar bulbouretral : Berkaitan dengan bulbus urethrae (bulbus penis) ; bulbus : sebuah massa bundar atau pembesaran (bulbus).
    Uretra prostatik : Saluran membranosa yang mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
    Trigone : Daerah segitiga.
    Ureter : Saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
    Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan :
    a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
    b. Lapisan otot (tunika muskularis)
    c. Tunika submukosa
    d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)
    Peredaran darah vesika urinaria :
    Umbilikalis distal → arteri vesikalis superior
    Vena → anyaman
    Pembuluh limfe → duktus limfatikus (sepanjang arteri umbilikalis)
    Persarafan vesika urinaria : Diatur oleh torako lumbal dan cranial dari system persarafan otonom.

    E. URETRA
    Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
    Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi.
    Uretra pada pria terdiri dari :
    a. Uretra prostatia
    b. Uretra membranosa
    c. Uretra kavernosa
    Lapisan uretra pria terdiri dari :
    a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
    b. Lapisan submukosa
    Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh.

    Lapisan uretra wanita terdiri dari :
    a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
    b. Lapisan spongeosa
    c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)

  21. DADAN JUMADIANOR

    Nama : Dadan Jumadianor
    NIM : 09S10083
    Prodi : S1 GIZI
    URETRA
    Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
    Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
    Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
    Uretra pada pria
    Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
    Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:
    pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
    pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.
    pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
    pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
    Histologi
    Sel epitel dari uretra dimulai sebagai sel transisional setelah keluar dari kantung kemih. Sepanjang uretra disusun oleh sel epitel bertingkat torak, kemudian sel bertingkat kubis di dekat lubang keluar.
    Terdapat pula kelenjar uretra kecil yang menghasilkan lendir untuk membantu melindungi sel epitel dari urin yang korosif.
    Masalah klinis
    Infeksi dari uretra disebut uretritis. Hal ini terjadi lebih umum pada wanita. Uretritis adalah penyebab umum dari dysuria (nyeri ketika buang air kecil).

  22. NAMA : SUSI INDRIATY
    PRODI : S1 GIZI
    NIM :09S10063

    URETER
    Terdapar dua ureter berupa dua pipa saluran yang masing-masing bersambung dengan ginjal dan dari ginjal berjalan ke kanung kemih.Tebal setiap ureter kira-kira setebal tangkai bulu angsa dan panjangnya 35 sampai 0 sintimeter.Terdiri atas dinding luar yang fibrus,lapisan tengah yang berotot dan lapisan mukosa sebelah dalam.Ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal dan berjalan kebawah melalui rongga abdomen masuk kedalam pelvis dan dengan arah oblik bermuara ke dalam sebelah posterior kandung kencing.

Leave a reply to m.syarkawi Cancel reply